Jamu itu pahit, tapi buat apa kalau tidak berkhasiat?
"The art of knowing is knowing what to ignore." Rumi. Beberapa orang datang dan pergi dalam hidupmu. Beberapa lagi memberi makna, entah baik atau buruk. Beberapa darinya sulit kamu lupakan. Sebagian kecil itu, tidak akan pernah bisa kamu lupakan--meskipun keriput di wajahmu hilang dengan suntik botoks. Kamu sama sekali tidak pernah berharap kenal dengan dia, tapi dia tetap datang, lalu menawarimu berbagai jamu berkhasiat, pahit tapi manjur. (Hei, pernah terpikir seseorang overdosis jamu? Saat dia minum itu, tiba-tiba mulutnya berbusa, kejang-kejang, lalu pingsan. Ah, membayangkannya saja sudah memuakkan. Kenapa juga harus jamu? Rasanya cuma pahit belaka.) Lalu dia pergi, meninggalkan dengan harapan akan khasiat yang macam-macam. Kamu tahu mana yang harus kamu abaikan. Mereka yang datang cuma untuk pergi, ada baiknya kamu abaikan dari awal. Antrian masalahmu sudah cukup banyak untuk kamu selesaikan. Kamu nggak capek ada di siklus yang sama? Sudahlah, kamu sudah cukup