Pengalaman Pasang Behel di Family Dental Cosmetic (FDC) Part III - Rotgen Gigi dan Pemasangan Braces

Takut niat nulis luntur perlahan, dari part II ku langsung menulis part III. 😁😁

Langsung aja, gaes...


8. Rotgen Panoramic

Niatnya mau bikin postingan khoesoes tentang ini. Tapi karena dokumentasi tentang kuiatansi pembayaran dan hasil rotgen ilang, jadi ya digabung aja sama kelanjutan kisah pergigian lainnya.

Dari FDC ini, dapet surat rujukan untuk rotgen di Paramita lab. Surat ini nggak harus buat di situ, alias bebas mau rotgen dimana aja. Nah, karena lab ini jauh dari kontrakan, aku mutusin buat rotgen di Sari Asih Ciputat aja. Biaya waktu itu 160rb. Murah meriah dibanding lab lain.
Sekarang mungkin udah naik.

Btw, di part I ada rang-orang baik hati yang cerita kalau biaya rotgen panoramic di Biotest Sarinah cuma 200rb, dan di Biomedika Gandaria City 430rb. Di Paramita 300an kalo nggak salah.

Prosesnya cepet dan nggak ngantri meskipun di depan lab banyak pasien antri. Karena yang rotgen ini cuma dikit, jadi ya cepet.

Prosesnya gimana?

Ikutin aja apa kata suster disitu. Kalo disuruh ganti baju, ya ganti. Disuruh jangan pake perhiasan dan aksesoris, ya nurut aja. Jadi orang ndak usah bawel gitu, lho.
Nanti kamu disuruh gigit besi (atau entah apa itu namanya, terus ada besi lainnya muter ngelilingin kepala kamu. Udah. Gitu doang. Nggak usah deg-deg an cem mau operasi kutil.

Hasilnya juga cepet keluar kok. Langsung. Nggak pake ditinggal atau nunggu berhari-hari. 1 jam cukup lah buat mengikuti seluruh rangkaian prosedur poto-potoan itu.


Tapi.. Tapiiii....

Setelah akhirnya ketemu dokter lagi, beliau bilang kalau hasilnya itu nggak jelas. Aku yang polos tanpa pengetahuan apa-apa ini, baru tau juga kalau hasil begitu itu nggak jelas, setelah di kasih contoh hasil rotgen lain yang, masyaallah, bening banget, sampe tu urat-urat dan syaraf giginya keliatan semua.

Aku baru deg-deg an pas momen itu. Ya, gimana dong, kalau nanti ternyata ada syaraf yang bermasalah, atau juga... hmmm. Pokoknya jadi nggak tenang setelah melihat hasil yang kelam itu.

Dokter I mencoba menenangkan dengan bilang, "gapapa, kita coba aja dulu".
Plis, dok. 'Coba dulu' tuh malah tambah bikin panik. 😔
Tapi gapapa. Kalau nanti kamu diposisi kayak aku, coba pasrah aja. wkwkwk.

Percaya aja sama dokter. 😚

Mungkin itu juga bedanya bayar mahal sama murah. Alatnya beda. Baru dan canngih, sama terbitan kawakan ya jelas beda, tho.

Saran aing, kalau handai taulan merasa giginya bermasalah parah seperti hamba, tolong dedikasikan budget berlebih untuk rotgen yang sekalian bagus. Karena ternyata, setelah sekian bulan dipasang kawat, foto itu masih saja dilihat-lihat lagi oleh sang dokter sebagai bahan pertimbangan.
Tapi kalau masalahnya cuma renggang doang, atau nggak miring-miring dikit, ya murah-murah gapapa lah.

Ingat, ongkos dunia pesakitan gigi memang tida pernah murah, anak muda ~


9. (Akhirnya) Pemasangan

Pas dateng disuguhi hasil cetakan gigi yang pertama dateng. Lucu deh. Kayak "oh, gini ya gigi gue". Terus pas ditaroh nggak bisa nyatu, dong. Hahaha *ketawa pilu*.
Iyagitudehbentuknyamaudigimanainlagi.

Terus dokter liat hasil rotgen (coba scroll ke atas lagi kalo lupa). Lanjut pasang puing-puing braces laknat yang 4 juta bentuknya cuma kayak kerikil gitu doang huft.

Ya sabar atuh. Mahal itu. Masangnya kudu ati-ati dan presisi. Geser dikit doang bisa berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang pergerakan gigi selama sebulan. Sejam lah, beres.

Dan, taraaaaaa~

Perhatikan titik-titik di braces.
Keliatan kan, parahnya kayak apa. Titik-titik kecil di braces itu kirain dulu permanen, sampe nanya ke dokternya. Haha. Iya, itu ilang sendiri kok kalo disikat (sampe bersih. Karena sampe beberapa hari baru ada yang ilang. Menandakan nggak bersih nyikatnya 😋). Btw itu buat tanda pemasangannya, buat gigi seri, taring, dll.

Pakai karet warna bening. Bagus kan?? BAGUS KHAAANNN??? WKWKWK


Penampakan kalo buka mulut.

Udahan. Gitu prosesnya sodara-sodara.


10. Kontrol Bulanan

Udah pasang cantik-cantik gitu, kontrolnya harus rajin tiap bulan. Sebenernya kebanyakan kontrol yang dilakukan adalah penggantian karet yang warna-warni itu. Karena setelah sebulan, karet-karet itu sudah tidak lagi elastis, maka perlu dikencangkan lagi (dengan ganti yang baru).

Dulu sebelum pake, taunya kontrol gigi itu, kawatnya ditarik sama dokter. wkwkwkw.
Ini aku doang apa gimana, tapi kalau nanya temen yang udah pernah pasang (atau bahasa yang beredar dikalangan sekitar), kawatnya ditarik. Aku bayangin kalau dokternya pake tang terus narik kedua ujungnya. Konyol. Hahaha.

Jadi gini, braces yang ditempel pake lem di gigi itu, sebagai wadah kawat yang melingkar. Kawatnya sendiri bentuknya emang udah melengkung kayak setengah lingkaran yang kalo kepanjangan di potong pake tang (ini nih baru pake tang. wkwk). Kawat yang dipasang akan mengikuti bentuk gigi kita, namun dia punya kekuatan super untuk kembali atau ingin kembali (ke mantan) ke bentuk semula, setelah lingkaran yang lempeng, nggak belak-belok kayak gigi aku ituu.

Nah, fungsinya karet adalah sebagai penahan supaya kawat nggak lepas dari braces dan juga penambah kekuatan kawat agar lebih kuat menarik gigi mengikuti bentuk kawat semula. Sekali lagi, supaya kembali ke bentuk semula, bukan kembali ke pangkuan dia yang menyakitimu terus-terusan. Bukan, nak!

Bayangin kalo karetnya kendor. Si kawat akan letoy karena tyda shanggup melawan gravitasi gigi mu yang kelak kelok macam roller coaster itu (Ini istilah dari dr. I khoesoes buat gigiku, roller coaster. Hm~).
Progressnya akan nihil alias sia-sia kau bayar yang 5 juta itu. Makanya, kontrol gigi is a must!

Selain ganti karet, adakalanya kamu akan disuruh ganti kawat. Dan setelah beberapa kali ganti kawat, ternyata bentuknya tak melulu lempeng setengah lingkaran. Ada juga yang agak cekung bagian depannya. Ini katanya khusus untuk yang giginya open bite dan bandel nggak lempeng-lempeng kayak aku. Nggak tau deh kalo untu kasus lain bentuknya kayak apa.

Ganti kawat juga ditujukan untuk menambah kekuatan. Jadi kalo gigi roller coaster kayak aku tu, untuk pertama kali pake kawat yang paling tipis. tebel tipisnya bener-bener disesuaikan sama bentuk gigi. Setelah beberapa waktu, seiring dengan perubahan bentuk gigi, nantinya akan diganti diameternya, menjadi lebih tebal. Atau kalau ada kasus khusus, bentuk kawatnya juga khusus.

Setelah paham kenapa kontrol penting dan berniat untuk teguh rajin kontrol tiap bulan, sekarang waktunya kalian menyisihkan uang jajan kalian buat bayar biayanya.

Biaya kontrol bulanan untuk ceramic (per Januari 2018) adalah Rp 250.000,- dan metal Rp 200.000,-. Berlaku untuk segala jenis metal-metalan ataupun ceramic-ceramic an (yang udah kepoin ig FDC pasti ngeh, kalau jenis bahan dia baik metal maupun ceramic ada banyak macamnya).
Untuk jenis lain, mon maap, ane nggak tau. Cus tanya adminnya aja.

Kalau ada braces yang lepas, untuk pemasangan ulang dikenakan biaya Rp 25.000,-, sedangkan metal Rp 20.000,-

Kalau ganti kawat biayanya Rp 100.000,-. Ini sekitar 3 bulanan sekali lah. Disela-sela itu kalo disuruh scaling bayar lagi juga. Kalau udah pasang behel, scalingnya disitu juga. Nggak bisa pake tips di part II.
Tiap kontrol, jangan lupa tanya ke dokter, bulan depan kira-kira mau ngapain. Ada ganti kawat apa enggak, scaling apa enggak, dll. Temen ku sering banget disuruh dadakan, dan dia nggak persiapan uang. Padahal ketemu dokter kan udah susah. Jadi ya inisiatif sendiri aja, sayang.


******
Rangkuman biaya:
Pemasangan behel ceramic = Rp 4.500.000,-
Scaling                                = Rp    300.000,-
Rotgen gigi                         = Rp    160.000,-
_______________________________________
Total                                    = Rp 4.960.000,-

Oiya, aku nggak cabut gigi. Jadi total habis segitu.
_________________________________________________________________________________

Itulah akhir dari perjalan Pengalaman Pasang Behel di Family Dental Cosmetic (FDC Pondok Aren) bersama dokter I. Abis itu soalnya langsung pulang dan Perjalanan Dunia Perbehelan dimulai. Tentu tak kalah panjangnya dengan serial yang barusan kamu tamatkan.

Selamat!.

Anda akan memasuki chapter Perjalanan Dunia Perbehelan, mulai dari masalah sampai tips selama memakai braces atau behel ini.

Lumayan, lho, untuk perbekalan kalian suapaya nggak kagetan kalo tiba-tiba bracesnya copot atau tiba-tiba linu sampe ubun ubun gara gara ketawa di pinggir hutan.



Sekian~





==============================
Postingan terkait pengalaman pasang behel:

Part I - Persiapan
Part II - Konsultasi Awal

Postingan terkait Perjalanan Dunia Perbehelan

Comments

  1. Halo. Mau nanya, apa jadinya setelah beberapa bulan diputuskan untuk cabut atau engga ya ? Mau kesana tp takut di harus cabut hehehe. Dan perkembangannya gmn yaaa

    ReplyDelete
  2. Sampai 1 tahun 1 bulan ini belum. Tapi memang harus di cabut. Sepertinya minggu depan. Belum tau nanti mekanismenya gimana.

    Temen yang di cabut di awal, dikasih jeda waktu sampai nggak sakit lagi baru di pasang behelnya.
    Jadi sakitnya nggak langsung (tapi di cicil 😅✌️)

    ReplyDelete
  3. Hasilnya gimana kak sekarang ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum bikin postingannya kak. Hehe
      Tapi progressnya bisa diamati di foto-foto igku @uly.mz

      Terimakasih sudah mampir.

      Delete
  4. kak post before after nya dong setelah pake behel selama ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh coba lihat foto-fotoku di ig kak, nggak digembok kok, @uly.mz

      Postingannya masih dalam angan-angan. wkwkwk.
      Terimakasih sudah mampir.

      Delete
  5. Ka mau tanya kalau, buat pemasangan atas aja apa harga nya setengah dari yg di atas?

    ReplyDelete
  6. untuk biaya kontrol perbulannya berapa kak

    ReplyDelete
  7. Halo, aku mau tanya. Kok di tempatku FDC Cibubur ganti kawat sampe 400 ribu termasuk kontrol ya? Mahal banget deh:(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Pasang Behel di Family Dental Cosmetic (FDC) Part I - Persiapan

Pengalaman Pasang Behel di FDC Part IV: Akhirnya Cabut Gigi!